Minggu, 19 Februari 2012



Pagi menyambut hari, ayam mulai berkokok. “Rahmat!! Bangun Adikku tercinta. Udah pagi lho, hari ini hari senin, nanti telat sekolah”.
            hoam!! Huft, selalu begini suasana tiap pagi. Buru-buru ku antar adik ke kamar  mandi. Adikku yang kecil ini baru berumur 7 tahun. Kadang-kadang lucu, dan kadang-kadang lebih sering menyebalkan.
            Seperti biasa ku lami tiap hari sesuai dengan target harian ku, bukan maksud untuk mendiktator diri ku sendiri, hanya berusaha untuk selalu disiplin. Kulakukan karena aku orang paling susah disiplin. Mungkin kalau ada kontes “Miss Non Discipline” aku adalah orangnya.
            Hmm... ku lirik jam dinding, pukul 06.00 pagi, saatnya mencuci piring dan menyapu. Memang kelihatan pakerjaan yang simple bagi kebanyakan orang, tapi tidak bagiku. Bila aku tidak menyapu pagi-pagi begini, aku tak akan punya waktu lagi. Jam 07.00-01.30 p.m. aku akan sibuk dengan aktivitas sekolah dan sorenya les, terus malam nya harus  mengaji dan menyelesaikan PR lagi.
            Tepat jam 07.00, aku berangkat sekolah, kadang jalan kaki atau diantar Ayah. Tapi kalau boleh jujur, aku lebih senang jalan kaki santai sambil menikmati embun pagi dan nyanyian  burung. Tapi jalan kaki hanya bisa ku lakukan kalu aku tidak selalu menunda kedisiplinanku. Mungkin kalau parameter 100%, aku aku berada pada 20% untuk tingkat kedisiplinan. Minim sekali bukan???
            Daaan.. karena hari ini lumayan tidak disiplin atau bisa dikatakan nakal dalam berdisiplin.. hehhe.. aku memilih diantar ayah ke sekolah bareng adik tercinta.

Kamis, 16 Februari 2012


“Kring.. Kriiing..” Telepon rumah ku berbunyi. Buru-buru ku menuruni tangga. “Assalamualaikum”. Sapaku sambil mendekatkan gagang telepon ke telingaku. “wa’alaikum salam, ukhti hari ini kita ada rapat di kampus.
Astghfirullah, saya lupa. Iya sekarang saya segera berangkat!” Aku mengelus-ngelus dadaku.
Segera ku belari ke atas lagi menuju kamar ku kembali. 10 menit kemudian aku sudah berada di halte bus yang bisa mengantarkan ku ke kampus ku. Hari ini aku merasa sangat beruntung. Bus yang kutunggu pun akhirnya tiba.
“bruuuk!!” buku yang kupegang berhamburan. “Astagfirullah “,  maaf ukhti saya tidak sengaja, maaf saya tadi buru-buru”.
Aku segera memunguti buku ku yang berjatuhan.
“Ya akhi, tidak apa-apa, saya juga jalan terburu-buru”. Lelaki itu juga membantu ku memunguti bukunya yang bercampur dengan buku ku. Sekilas aku bisa melihat title bukunya “Oxford Dictionary”.
“Oh, rupanya dia anak sastra Inggris. Atau mungkin Bule nyasar di Aceh..hehe tapi dia mirip orang Indonesia sih”. Aku senyum- senyum sendiri.
“Ukhti.. Ukhti..! Ini bukunya”. Ujarnya mengagetkan ku.  Tuhan  aku jadi salting.
“iya, syukran Akhi”. Huh aku berharap dia tidak memperhatikan ku tadi.
Segera ku naik ke bus, dia pun mengikuti ku dari belakang .

***

 “Huh” kelepaskan napas lega . Akhirnya aku sampai di depan pintu gerbang kampusku, setelah 15 menit sesak napas di dalam bus yang penuh asap rokok tadi.
“Assalamu’alaikum ”. Seseorang menyapaku dari belakang.
“Wa’alaikum salam”. Aku membalikkan arah badan ku. Aku terperanjat ketika melihat laki-laki tadi sudah berada di dekat ku lagi.
“Maaf Ukhti, saya mengagetkan ukhti”. Wah sepertinya dia sadar setelah melihat ekspresi ku. “Saya Cuma mau bertanya”. Lanjutnya kemudian.
“Bidang kemahasiswaan di kampus ini di sebelah mana ya?”
“Oh, itu ada di sebelah utara. Nah, di sana ada tulisannya” Aku mencoba menjelaskan.
“Oh iya. Terima kasih banyak Ukhti. Sekali lagi maaf atas kejadian tadi.”
“iya sama-sama akhi”