Senin, 28 Mei 2012

          Sebenarnya ini adalah sebuah catatan di akun facebook saya. Tanpa sengaja saya membaca ini. Catatan ini saya tulis saat saya berumur 17 tahun. Saat masih alay-alaynya. Hehe. Saya baru sadar ternyata saya juga pernah alay. Tapi itu duluuu. SEKARANG? Sedang berjuang untuk berubah menjadi The Greatest Man!
          Sebagian catatan ini sudah saya edit sesuai EYD, tapi sepertinya masih ada saja yang salah. Ya sudahlah, ini lah Nurmulya.
          Secara keseluruhan ini adalah kenangan saya tentang Aceh.
Enjoy to read!

Sekarang adik saya sudah berumur 8 tahun :)
Happy with Family
Malam ini menyenangkan banget. Bingung mau mulai cerita darimana. Hmm.. Semuanya berawal dari ide saya untuk bakar-bakar ikan.(kreatif kan? Hehe..) Terus bunda langsung setuju. Akhirnya semua bahan-bahannya pun dipersiapkan. Mulai dari ikan dan bumbu-bumbunya. (Ceileh.. Sudah seperti koki terhebat saja :) )
Setelah persiapan semuanya selesai, kami langsung bagi-bagi tugas. Saya mendapat tugas untuk menjaga ikan bakar nya agar tidak hangus. Eh.. Eh..eh.. adik saya cuma cengar-cengir saja. Kemudian saya bertanya,"adik bisa bantu apa? ". "Bantu MAKAN..." (walah-walah.. Nyerah dech..) "iya-iya makanya banyak-banyak makan saja ya biar cepat besar. Akhirnya ikan bakarnya matang juga. Hmmm.. Nyummy.. (melihatnya saja sudah bikin ngiler).
Sekarang persiapan bumbunya. Nich tugas bunda sama aku. Sambil nyiapin bumbunya kita ngobrol-ngobrol. Awal perbincangan di mulai dari ayah yang coment sama Mesir yang lagi rusuh. Banyak orang-orang Indonesia yang kembali ke tanah air, trus aku ingat waktu Aceh konflik dulu. Aku cerita sama Ayah kalau dulu aku takut liat tentara sama polisi. * tau sendiri kan waktu konflik dulu?! Trus bunda juga cerita panjang lebar waktu masa konflik itu. Kata bunda kita dulu sempat nginap di rumah saudara gara-gara dengar isu kalau jam 3 pgi itu ga boleh ada orang di rumah satu pun. Alhasil jam 7 malam kita bawa baju seadanya terus lari ke rumah saudara. Bunda gendong aku sambil lari-lari. *makasih ya bundaa.. Hiks.. Hiks.. Nyampe di rumah saudara ternyata banyak banget yang mau nginap di sana. Kebetulan waktu itu juga bulan Ramadhan, so kita sahur rame-rame di sana. *kasian lho saudara lia ini. Kerepotan nyiapin makanannya.Tapi ga apa-apa, hitung-hitung tambah pahala khan?
Terus perbincangannya berlanjut saat kejadian gempa dan tsunami di Aceh. *Na'uzubillah, semoga ga terulang lagi. Aku ingat dulu tetangga aku takut tinggal di rumah, banyak yang milih buat mengungsi. Tpi berhubung waktu itu adik ku masih umur 2 tahun, ayah ku kasian nanti adik ku nangis-nangis di gigit nyamuk, ya sudah kita tetap bertahan di rumah saja.
Nah pas midnight alias jam 12 di malam kedua setelah tsunami. ketika aku sedang nyenyak-nyenyak nya tidur, suddenly aku terbangun. Semua anggota keluarga ku juga ikutan bangun. Kita kayak mendengar suara air bah mendekat, kita kirain ini suara air tsunami. Trus ayah menyuruh lari mencari bukit yang terdekat buat berlindung. Adik di gendong sama Ayah. Dari kejauhan aku sempat liat ke jalan raya. Mulai dari ambulance, mobil yg Wah, motor, and segala jenis kendaraan plus manusia balapan lari ke arah selatan.
Tapi aku sekeluarga milih arah ke timur desa kami, karena menurut ayah di situ ada bukit yang lumayan tinggi. Pas lari-larian ketemu sama tetangga. Kita semua panik banget. Akhirnya nyampe juga di kaki bukitnya. Terus kita naik dengan buru-buru *rasanya gampang banget nyampe di atas, padahal ini kali pertama aku naik bukit lho.Woam.. Ternyata di atas udah ada puluhan orang, entah nyasar dari mana ini orang? Campur aduk segala jenis suku dan ras. Semua panik, dari mulut kami cuma keluar kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan segala do'a-do'a. Eits.. Adik kecil ku nangis. Cup cup.. Bunda kerepotan buat tenangin nya. Setelah sekian lama di atas bukit, kita baru nyadar. Kok air bah nya ga nyampe-nyampe yaa? Akhirnya kita mutusin turun.  *ya ampun.. Susah banget turunnya di bandingin naik tadi, kaki aku sampe lecet-lecet. Ternyata orang-orang satu kabupaten kena tipu, ini cuma kerjaan orang gak bertanggung jawab alias maling !! *hebat-hebat, satu kabupaten kena tipu! Hahaha, malam ini kita bernostalgia tentang masa kecil ku.*perbincangan nya berhenti disini.
FINALLY, bumbunya beres. Saatnya makan-makan. Wuah, sedap banget Ayam bakarnya..*kalian jangan ngiler yaa ! :D Semua makan dengan lahap. Cuma sayang nya kakak ga bisa gabung.* maaf ya sista ! Kalau ada kakak mungkin lebih seru.

Terima kasih Allah telah engkau berikan aku keluarga sebahagia ini.
Ga kan kulupain jasa Ayah Bunda ku.
Aku bahagia punya Ayah hebat.
Aku bersyukur Kau kirim malaikat selembut Ibu ku.
Aku punya kakak tersayang.
Aku punya Adik yang lucu.
Bagiku, aku punya istana terindah.
Love my family.
You're everything for me !

Created by Nurmulya Sapittri

Minggu, 06 Mei 2012

Akhir Kisah Abu-abu
Lonceng telah berbunyi
Gelombang terakhir putih abu-abu berakhir
Entah semua itu sebuah kejujuran
Atau tipuan belaka kita
Hanya satu kata dan secarik kertas yang kita pinta
“LULUS”

Ya, lonceng terakhir itu mengusik kita
Seolah-olah dia berkata
“masa depan ada di depan mu nak”
Kita tidak pernah berharap akan secepat ini berakhir
Tapi ini bukan akhir
Masa depan fokus kita

Genggam tangan bersama
Ingat semua kenangan indah
Aroma kelas yang gaduh atau sejuk
Kita bebas memilih

Pegang janji kita teman
5 tahun lagi kita akan bertemu disini
Di tempat yang sama
Untuk mengenang kembali kisah abu-abu

Ribuan senyum
Nurmulya Safitri