Minggu, 01 Januari 2017


Selamat hari pertama di tahun 2017… Hohoho..
Tidur di tahun 2016 dan terbangun di tahun 2017. Mantap Djiwa!
Waktu memang terasa cepat berlalu ya. Hari demi hari bisa terasa panjang, tapi tahun bisa terasa amat singkat. Mari bersyukur untuk tahun 2016 yang luar biasa. Baik itu lebih banyak cerita senang atau sedihnya. Namun, pasti banyak yang berkesan di tahun 2016.
Dear Future, I'm READY!
Evaluasi dan Resolusi
Semoga tahun ini lebih banyak senyum, lebih semangat. So, mari siapkan amunisi untuk menghadapi tahun 2017, mari kita evaluasi diri dulu. Evaluasi itu penting. Bagaimana pencapaian kita di tahun 2016. Dengan menemukan banyak kesalahan di tahun lalu, maka kita akan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Seperti kata pepatah, “Pengalaman adalah guru terbaik”.
Kita harus mempelajari kesalahan dan kelemahan kita. Ini berguna untuk menyusun strategi ke depan. Evaluasi, introspeksi, mohon ampunan Allah atas kelalaian kita selama ini. Kalau tahun sebelumnya kita juga membuat resolusi, coba saja cek berapa persen kita berhasil mewujudkan resolusi tersebut.
Evaluasi sudah! sekarang saatnya buat resolusi. Target sebagai tolak ukur upaya kita memperbaiki diri. Jadi nih, kalau diibaratkan seorang yang sedang menempuh perjalanan, maka ia harus punya tujuan. Kalau nggak punya tujuan bisa nyasar atau nggak sampai-sampai. Resolusi juga seperti sepaket harapan yang akan membuat kita untuk bersemangat hidup.
Memang sih semua sudah diatur Allah, kita menyebutnya takdir. Tapi kalau nggak usaha, gimana cara Allah membantu kita mengubah nasib. Setidaknya kasih alasanlah ke Allah, kenapa Dia harus menyayangi kita lebih. Ya, hidayah itu dijemput bukan ditunggu. 
Memiliki resolusi juga membuat kita keep on the track. Ketika kita salah arah, lupa diri, ia akan menjadi pengingat. Pengingat bahwa kita layak menjalani kehidupan lebih baik dan menjadi pribadi yang membanggakan. Resolusi juga bukan hanya mimpi, tapi langkah untuk menjaga motivasi dan berkomitmen dalam menjalani kehidupan. Hidup kita hanya sekali, kawan, jadi buatlah ia berharga. Apalagi buat anak muda, kita harus mempertanggungjawabkan masa muda nantinya lho. Yuklah berkomitmen mengubah hidup kita lebih baik.
Biasanya, resolusiku hanya tertulis indah di halaman depan buku jurnal atau corat-coret ringan di diary, tapi aku rasa tidak ada salahnya berbagi dengan keluarga atau teman. Ini menurut sebuah penelitian, dengan berbagi goals kita maka akan banyak yang mendukung atau mendoakan kita. Syukur-syukur ada teman kita juga yang mengajak kolaborasi untuk mewujudkan resolusi bersama.
Di samping itu, percayakah teman-teman, bahwa apa yang kita tulis akan menjadi kenyataan. Ia semacam merefleksikan masa depan kita. Setiap kata bagaikan doa. Menulis impian itu kan bebas dan gratis, tulis saja dan biarkan Allah mengabulkan doa kita.

#Resolusiku2017
Ngomong-ngomong soal resolusi, sebenarnya aku baru saja menulis proposal hidup pada awal bulan Desember 2016 di sini. Bagiku proposal hidupku tersebut akan berlaku jangka panjang. Sedangkan resolusiku kali ini lebih pada jangka pendek untuk tahun 2017. Bila proposal hidup adalah membangun kehidupan, maka resolusi adalah menata kepingan duniaku. Ini karena aku percaya  bahwa perubahan dimulai dari hal-hal terkecil.
Aku juga baru saja resmi menyandang gelar sarjana dan tujuh hari lagi menuju wisuda. Ya, its mean that tahun ini bakal jadi tahun yang sangat berbeda dari perjalanan hidupku sebelum-sebelumnya. Benar-benar berbeda! Lulus kuliah, dimana harus siap dan berani menghadapi dunia nyata. Mandiri, begitu kata orang-orang. Ini sungguh akan menjadi masa transisi dalam hidupku. Saatnya berimprovisasi dengan ilmu yang sudah didapat selama empat tahun dan saatnya keluar dari zona nyaman.
Well, inilah resolusiku tahun ini. Aku menyebutnya “My Happiness Project” alias Proyek Kebahagiaan. Untuk apa kita hidup? Untuk bahagia. That’s right, aku ingin bahagia dan membagi kebahagian itu bersama orang lain. Kata ibu, aku seperti permata mungil yang akan membiaskan banyak cahaya kebahagiaan. Maka dengan bersemangat, akan aku wujudkan doa orangtuaku ini. Yes, I will!
2017 is going to more colourful
Resolusiku berupa kebahagiaan. Berpikir tentang bahagia saja telah membuat aku lebih bahagia. Resolusi ini pun ku tulis dengan penuh rasa kebahagiaan. Saat menulis ini, aku juga sedang mendengarkan salah satu lagu yang membahagiakan, ‘Symphoni yang Indah’, dipopulerkan oleh Once. #freememory
Ada ratusan yang ingin ku capai, tapi aku mau membuat delapan prioritas saja. Detail dan terencana karena fokus pada target adalah koentji. Here they are:
1. Spiritual
Beribadah lima pilar  yaitu shalat wajib tepat waktu, mengaji, sedekah, shalat sunnah, puasa sunnah. Tanpa pemahaman agama yang baik, rasanya semua kosong.

2. Personality
Ini bagian paling penting deh. Dari hasil evaluasiku, sebagian kecil resolusi belum tercapai karena diriku sendiri. Memang musuh terbesar itu adalah diri kita sendiri. Kalau bagian ini gagal, semua resolusi mandek, jalan di tempat. Aduh. Well, mari perbaiki ini semua. Jadi sekarang aku memutuskan untuk mengontrol beberapa integritas diri seperti, disiplin, tidak menunda, fokus pada prioritas, menjalankan tanggungjawab dengan sepenuh hati, mengambil setiap kesempatan. Intinya sih sebenarnya lebih pada time management.

3. Relationship
Pertama, Keluarga. Aku akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Mereka orang-orang yang selalu menyayangiku tanpa pamrih, jadi aku akan lebih banyak menikmati family time. Fokusku juga pada adikku satu-satunya-Rahmatul Maulana-sebagai kakak, aku akan membimbingnya sebaik mungkin.
I Love Your Smile, guys :)

Kedua, Sahabat, aku juga butiran debu tanpa sahabat-sahabat yang selalu mendukungku, menasehatiku dan mau berjuang bersama. Terima kasih semuanya. Untuk semua sahabatku, I am here with you, always! Persahabatan adalah kunci kebahagiaan, mari sering meet up atau silaturahmi.

4. Healthy
Selain sehat jiwa, raga juga harus sehat dong. Gimana mau bahagia kalau sakit, ya nggak? So, aku akan jaga pola makan, tidur lebih awal (No begadang pokoknya) dan olahraga. Aku akan olahraga tiga kali selama seminggu. Selain itu, aku akan belajar olahraga renang. Menyukai pantai dan sungai, tapi tak bisa berenang itu lucu. So, lets swimming!
Snorkeling tanpa bisa berenang Haha

5. Financial
Nah, ini bagian yang benar-benar harus difokuskan. Masa sih sudah sarjana tapi masih minta uang jajan sama orang tua? Big NO! Aku akan memiliki penghasilan sendiri. Nggak terlalu bergantung lagi dengan orang tua, terutama kebutuhan sehari-hari. Aku juga akan mecoba bisnis kembali atau investasi, belajar mengatur keuangan dengan baik, plus menabung.

6. Skill
Berikut beberapa keahlian yang inginku kembangkan:
a.       Writing/ Bloging
Aku akan memperbanyak membaca buku, menulis satu tulisan per minggu, mengikuti perlombaan kepenulisan dan menulis di media massa. Sejauh ini, aku memiliki 7 buku diary, aku berpikir untuk menulisnya lebih serius.

b.      Public Speaking
Keahlian ini bisa ku asah dengan bergabung di forum atau belajar dari ahlinya langsung.

c.       Language
Bahasa Inggris masuk list pertama yang wajib kutingkatkan. Karena belajar bahasa Inggris sudah terlalu mainstream, aku akan mempelajari Arab. Aku menargetkan, saat aku ke negara tersebut, aku tidak perlu lagi menggunakan bahasa isyarat dengan masyarakat lokalnya.

d.      Photography/ Videography
Ini akan masuk list hobbyku yang baru. Untuk teori dasar sudah kupahami, selanjutnya belajar sambil praktik aja.

e.       Design
Karena aku sadar banget lemah di bagian ini, maka mari belajar Photoshop dan kawan-kawannya.

f.       Craft
Yes, kerajinan tangan merupakan bagian paling menyenangkan. Tak perlu diragukan karena sudah kumulai sejak sekolah dasar. Tinggal diseriuskan saja.

g.      Cooking
Berhubung aku berencana merantau nantinya, maka aku harus memiliki peningkatan kemampuan memasak, lha masa iya mau makan kue tiap hari. Haha.. Terutama masakan Aceh ala Ibunda tercinta.

h.      Gardening
Aku suka alam, menanam beberapa bunga, tanaman obat-obatan dan sayur-sayuran akan menjadi pilihanku. Ah, kangen kebun bungaku dulu.

7. Study
Big Target ini. Aku akan melanjutkan strata dua di tahun ini. Inginnya melalui jalur beasiswa. So, fokus TOEFL dkknya dulu.
Aku juga akan bergabung di berbagai forum kepemudaan guna meningkatkan kapasitas diri. Bagus untuk menambah wawasan dan memperluas jaringan.
Selain itu aku akan memperbanyak untuk belajar tentang Aceh. Sejak menggarap skripsiku yang fokus pada kebebasan dan sosial konflik di Aceh, aku mulai memikirkan banyak hal lain yang belum ku ketahui, padahal tanah kelahiran ku sendiri. So let me explore it!

8. Social Activity
Hidup rasanya terlalu egois jika hanya untuk pencapaian diri sendiri. Aku ingin bermanfaat bagi orang lain, terutama lingkungan sekitarku. Aku akan memperbanyak kegiatan sosial, berbagi apa saja dengan mereka yang membutuhkan serta terlibat di komunitas sosial.
Lets share our happiness with other

Bismillah, ini resolusiku di tahun 2017. Petualangan menungguku di luar sana. Ini saatnya membuktikan apa yang bisa kulakukan. Aku akan mencoba hal-hal baru. Gagal atau berhasil itu urusan belakangan, yang penting coba aja dulu.
Aku juga sadar sesadarnya, ini hanya akan menjadi tumpukan mimpi jika aku tidak berkomitmen mewujudkannya. Lihat saja sebuah penelitian di Amerika membuktikan bahwa setengah dari penduduk Amerika membuat resolusi tahun baru, namun hanya 8 persen dari mereka yang berhasil mencapainya. Maka, mari berjuang. Tidak apa-apa lelah, namun jangan pernah berhenti! Aku tahu hidup itu berharga, jadi aku akan mewujudkan resolusiku.
Salam Semangat Muda!!!
Its better do than nothing. Stop procrastinating,
Be happy people!
Find love, enjoy life!
Welcome happiness world! 



Tagged: , , , , , ,

1 komentar:

  1. Waah selamat ya udah wisuda, moga segera bisa mengamalkan ilmunya di dunia kerja. Semoga resolusinya terwujud juga, aamiin.
    Makasih juga udah ikutan GA aku ya :)

    BalasHapus