Selamat
hari pertama di tahun 2017… Hohoho..
Tidur
di tahun 2016 dan terbangun di tahun 2017. Mantap Djiwa!
Waktu
memang terasa cepat berlalu ya. Hari demi hari bisa terasa panjang, tapi tahun
bisa terasa amat singkat. Mari bersyukur untuk tahun 2016 yang luar biasa. Baik
itu lebih banyak cerita senang atau sedihnya. Namun, pasti banyak yang berkesan
di tahun 2016.
Dear Future, I'm READY! |
Evaluasi dan Resolusi
Semoga
tahun ini lebih banyak senyum, lebih semangat. So, mari siapkan amunisi untuk
menghadapi tahun 2017, mari kita evaluasi diri dulu. Evaluasi itu penting. Bagaimana
pencapaian kita di tahun 2016. Dengan menemukan banyak kesalahan di tahun lalu,
maka kita akan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Seperti kata
pepatah, “Pengalaman adalah guru terbaik”.
Kita
harus mempelajari kesalahan dan kelemahan kita. Ini berguna untuk menyusun
strategi ke depan. Evaluasi, introspeksi, mohon ampunan Allah atas kelalaian
kita selama ini. Kalau tahun sebelumnya kita juga membuat resolusi, coba saja
cek berapa persen kita berhasil mewujudkan resolusi tersebut.
Evaluasi
sudah! sekarang saatnya buat resolusi. Target sebagai tolak ukur upaya kita memperbaiki diri.
Jadi nih, kalau diibaratkan seorang yang sedang menempuh perjalanan, maka ia
harus punya tujuan. Kalau nggak punya tujuan bisa nyasar atau nggak
sampai-sampai. Resolusi juga seperti sepaket harapan yang akan membuat kita
untuk bersemangat hidup.
Memang
sih semua sudah diatur Allah, kita menyebutnya takdir. Tapi kalau nggak usaha,
gimana cara Allah membantu kita mengubah nasib. Setidaknya kasih alasanlah ke
Allah, kenapa Dia harus menyayangi kita lebih. Ya, hidayah itu dijemput bukan
ditunggu.
Memiliki
resolusi juga membuat kita keep on the
track. Ketika kita salah arah, lupa diri, ia akan menjadi pengingat.
Pengingat bahwa kita layak menjalani kehidupan lebih baik dan menjadi pribadi
yang membanggakan. Resolusi juga bukan hanya mimpi, tapi langkah untuk menjaga
motivasi dan berkomitmen dalam menjalani kehidupan. Hidup kita hanya sekali,
kawan, jadi buatlah ia berharga. Apalagi buat anak muda, kita harus
mempertanggungjawabkan masa muda nantinya lho. Yuklah berkomitmen mengubah
hidup kita lebih baik.
Biasanya,
resolusiku hanya tertulis indah di halaman depan buku jurnal atau corat-coret
ringan di diary, tapi aku rasa tidak ada salahnya berbagi dengan keluarga atau
teman. Ini menurut sebuah penelitian, dengan berbagi goals kita maka akan banyak
yang mendukung atau mendoakan kita. Syukur-syukur ada teman kita juga yang mengajak
kolaborasi untuk mewujudkan resolusi bersama.
Di
samping itu, percayakah teman-teman, bahwa apa yang kita tulis akan menjadi
kenyataan. Ia semacam merefleksikan masa depan kita. Setiap kata bagaikan doa.
Menulis impian itu kan bebas dan gratis, tulis saja dan biarkan Allah mengabulkan
doa kita.
#Resolusiku2017
Ngomong-ngomong
soal resolusi, sebenarnya aku baru saja menulis proposal hidup pada awal bulan
Desember 2016 di sini. Bagiku proposal hidupku tersebut akan berlaku jangka
panjang. Sedangkan resolusiku kali ini lebih pada jangka pendek untuk tahun
2017. Bila proposal hidup adalah membangun kehidupan, maka resolusi adalah
menata kepingan duniaku. Ini karena aku percaya
bahwa perubahan dimulai dari hal-hal terkecil.
Aku
juga baru saja resmi menyandang gelar sarjana dan tujuh hari lagi menuju
wisuda. Ya, its mean that tahun ini
bakal jadi tahun yang sangat berbeda dari perjalanan hidupku
sebelum-sebelumnya. Benar-benar berbeda! Lulus kuliah, dimana harus siap dan
berani menghadapi dunia nyata. Mandiri, begitu kata orang-orang. Ini sungguh
akan menjadi masa transisi dalam hidupku. Saatnya berimprovisasi dengan ilmu
yang sudah didapat selama empat tahun dan saatnya keluar dari zona nyaman.
Well,
inilah resolusiku tahun ini. Aku menyebutnya “My Happiness Project” alias Proyek Kebahagiaan. Untuk apa kita
hidup? Untuk bahagia. That’s right,
aku ingin bahagia dan membagi kebahagian itu bersama orang lain. Kata ibu, aku
seperti permata mungil yang akan membiaskan banyak cahaya kebahagiaan. Maka
dengan bersemangat, akan aku wujudkan doa orangtuaku ini. Yes, I will!
2017 is going to more colourful |
Resolusiku
berupa kebahagiaan. Berpikir tentang bahagia saja telah membuat aku lebih
bahagia. Resolusi ini pun ku tulis dengan penuh rasa kebahagiaan. Saat menulis
ini, aku juga sedang mendengarkan salah satu lagu yang membahagiakan, ‘Symphoni
yang Indah’, dipopulerkan oleh Once. #freememory
Ada
ratusan yang ingin ku capai, tapi aku mau membuat delapan prioritas saja. Detail
dan terencana karena fokus pada target adalah koentji. Here they are:
1. Spiritual
Beribadah
lima pilar yaitu shalat wajib tepat
waktu, mengaji, sedekah, shalat sunnah, puasa sunnah. Tanpa pemahaman agama
yang baik, rasanya semua kosong.
Ini
bagian paling penting deh. Dari hasil evaluasiku, sebagian kecil resolusi belum
tercapai karena diriku sendiri. Memang musuh terbesar itu adalah diri kita
sendiri. Kalau bagian ini gagal, semua resolusi mandek, jalan di tempat. Aduh. Well, mari perbaiki ini semua. Jadi
sekarang aku memutuskan untuk mengontrol beberapa integritas diri seperti,
disiplin, tidak menunda, fokus pada prioritas, menjalankan tanggungjawab dengan
sepenuh hati, mengambil setiap kesempatan. Intinya sih sebenarnya lebih pada time management.
3. Relationship
Pertama,
Keluarga. Aku akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Mereka
orang-orang yang selalu menyayangiku tanpa pamrih, jadi aku akan lebih banyak
menikmati family time. Fokusku juga
pada adikku satu-satunya-Rahmatul Maulana-sebagai kakak, aku akan
membimbingnya sebaik mungkin.
Kedua,
Sahabat, aku juga butiran debu tanpa sahabat-sahabat yang selalu mendukungku,
menasehatiku dan mau berjuang bersama. Terima kasih semuanya. Untuk semua
sahabatku, I am here with you, always! Persahabatan
adalah kunci kebahagiaan, mari sering meet up atau silaturahmi.
4. Healthy
Selain
sehat jiwa, raga juga harus sehat dong. Gimana mau bahagia kalau sakit, ya
nggak? So, aku akan jaga pola makan, tidur lebih awal (No begadang pokoknya)
dan olahraga. Aku akan olahraga tiga kali selama seminggu. Selain itu, aku akan
belajar olahraga renang. Menyukai pantai dan sungai, tapi tak bisa berenang itu
lucu. So, lets swimming!
5. Financial
Nah,
ini bagian yang benar-benar harus difokuskan. Masa sih sudah sarjana tapi masih
minta uang jajan sama orang tua? Big NO! Aku akan memiliki penghasilan sendiri.
Nggak terlalu bergantung lagi dengan orang tua, terutama kebutuhan sehari-hari.
Aku juga akan mecoba bisnis kembali atau investasi, belajar mengatur keuangan
dengan baik, plus menabung.
6. Skill
Berikut
beberapa keahlian yang inginku kembangkan:
a. Writing/
Bloging
Aku akan memperbanyak
membaca buku, menulis satu tulisan per minggu, mengikuti
perlombaan kepenulisan dan menulis di media massa. Sejauh ini, aku memiliki 7
buku diary, aku berpikir untuk menulisnya lebih serius.
b. Public
Speaking
Keahlian ini bisa ku
asah dengan bergabung di forum atau belajar dari ahlinya langsung.
c. Language
Bahasa Inggris masuk
list pertama yang wajib kutingkatkan. Karena belajar bahasa Inggris sudah
terlalu mainstream, aku akan mempelajari Arab. Aku
menargetkan, saat aku ke negara tersebut, aku tidak perlu lagi menggunakan
bahasa isyarat dengan masyarakat lokalnya.
d. Photography/
Videography
Ini akan masuk list
hobbyku yang baru. Untuk teori dasar sudah kupahami, selanjutnya belajar
sambil praktik aja.
e. Design
Karena aku sadar banget
lemah di bagian ini, maka mari belajar Photoshop dan kawan-kawannya.
f. Craft
Yes, kerajinan tangan
merupakan bagian paling menyenangkan. Tak perlu diragukan karena sudah kumulai
sejak sekolah dasar. Tinggal diseriuskan saja.
g. Cooking
Berhubung aku berencana
merantau nantinya, maka aku harus memiliki peningkatan kemampuan memasak, lha
masa iya mau makan kue tiap hari. Haha.. Terutama masakan Aceh ala Ibunda
tercinta.
h. Gardening
Aku suka alam, menanam
beberapa bunga, tanaman obat-obatan dan sayur-sayuran akan menjadi pilihanku.
Ah, kangen kebun bungaku dulu.
7. Study
Big Target
ini. Aku akan melanjutkan strata dua di tahun ini. Inginnya melalui jalur
beasiswa. So, fokus TOEFL dkknya dulu.
Aku
juga akan bergabung di berbagai forum kepemudaan guna meningkatkan kapasitas
diri. Bagus untuk menambah wawasan dan memperluas jaringan.
Selain
itu aku akan memperbanyak untuk belajar tentang Aceh. Sejak menggarap
skripsiku yang fokus pada kebebasan dan sosial konflik di Aceh, aku mulai
memikirkan banyak hal lain yang belum ku ketahui, padahal tanah kelahiran ku
sendiri. So let me explore it!
8. Social Activity
Hidup
rasanya terlalu egois jika hanya untuk pencapaian diri sendiri. Aku ingin
bermanfaat bagi orang lain, terutama lingkungan sekitarku. Aku akan
memperbanyak kegiatan sosial, berbagi apa saja dengan mereka yang membutuhkan
serta terlibat di komunitas sosial.
Bismillah,
ini resolusiku di tahun 2017. Petualangan menungguku di luar sana. Ini saatnya membuktikan
apa yang bisa kulakukan. Aku akan mencoba hal-hal baru. Gagal atau berhasil itu
urusan belakangan, yang penting coba aja dulu.
Aku
juga sadar sesadarnya, ini hanya akan menjadi tumpukan mimpi jika aku tidak
berkomitmen mewujudkannya. Lihat saja sebuah penelitian di Amerika membuktikan
bahwa setengah dari penduduk Amerika membuat resolusi tahun baru, namun hanya 8
persen dari mereka yang berhasil mencapainya. Maka, mari berjuang. Tidak
apa-apa lelah, namun jangan pernah berhenti! Aku tahu hidup itu berharga, jadi
aku akan mewujudkan resolusiku.
Salam Semangat Muda!!! |
Its
better do than nothing. Stop procrastinating,
Be
happy people!
Find
love, enjoy life!
Welcome
happiness world!
Tulisan ini diikutkan dalam Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 yang Paling Ingin Saya Wujudkan"
Waah selamat ya udah wisuda, moga segera bisa mengamalkan ilmunya di dunia kerja. Semoga resolusinya terwujud juga, aamiin.
BalasHapusMakasih juga udah ikutan GA aku ya :)