Rabu, 09 Juli 2014



         Keaktifan ku sebagai seorang anak kecil, membuat ku sering bermain dengan siapa saja. Dulu saat aku masih kecil, aku sering sekali iri dengan mereka-mereka yang kurasa memiliki semua yang tidak ku miliki. Padahal tak seharusnya aku seperti itu. Meskipun begitu, Kehidupan kami tetap terasa indah meskipun serba kekurangan. Di usia ku yang masih kecil, akupun mencoba maklum dengan kondisi keluarga ku.
            Aku memang terlahir dalam sebuah keluarga yang sederhana, ibu ku seorang guru di sebuah Taman Kanak-Kanak dan Ayah hanya bekerja serabutan. Walaupun ibuku seorang PNS bukan berarti orang kaya seperti yang sering dianggap oleh tetangga-tetangga ku.
            Sering sekali kala pagi hari aku berangkat sekolah, aku meminta uang jajan pada ayah. Ayah dengan susah payah menjelaskan tak memiliki sepeser pun untuk uang jajanku. Ketika ayah ku berkata seperti ini, aku sudah paham, terpaksa aku harus memakai uang tabungan ku dulu. Di lain hari, kadang kala ayah memiliki uang, itupun hanya cukup untuk membeli satu bungkus mie, minumnya terpaksa ku bawa dari rumah.
            Rasa pahitnya kehidupan juga pernah kurasakan, saat dua hari keluarga kami terpaksa menahan lapar karena memang sudah tak ada sebutir beras pun untuk dimasak. Di lain hari, terkadang aku hanya makan dengan sepiring nasi berisi lauk ikan asin. Namun semua terasa nikmat saat kekosongan perut terpenuhi.
            Dibalik semua kisah pilu itu tentu tak salamanya seperti itu, aku tetaplah anak yang periang. Tak pernah nampak diwajah kami saat-saat masa kelaparan itu terjadi. Kami selalu mencoba sabar melewatinya karena kami percaya akan ada hari esok yang lebih bahagia.
                        Hari ini aku melihat mereka-mereka yang dulu sempat ku irikan dengan hamburan kekayaan mereka bukanlah siapa-siapa kecuali mereka yang merasa cukup. Dan mereka yang tak merasa cukup tumbuh menjadi anak yang sombong, sok kaya, dan berjalan tak tentu arah.
Hari ini, aku telah melihat semua keajaiban bersyukur itu. Semua kesabaran itu mengantarkan kami pada kebahagian. Aku sadar orang kaya itu, bukanlah orang yang memiliki banyak uang, tetapi mereka yang merasa cukup dengan apapun yang mereka miliki. Orang miskin bukanlah orang yang tak memiliki apa-apa, tetapi mereka yang memilki segalanya namun tak pernah merasa cukup.
Mari kawan bersyukur atas semua karunia yang diberikan Illahi..
Rahmat yang datang tak henti-henti..
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim !
Alhamdulillah..

Monday, 30/06/14