Keaktifan
ku sebagai seorang anak kecil, membuat ku sering bermain dengan siapa saja.
Dulu saat aku masih kecil, aku sering sekali iri dengan mereka-mereka yang
kurasa memiliki semua yang tidak ku miliki. Padahal tak seharusnya aku seperti
itu. Meskipun begitu, Kehidupan kami tetap terasa indah meskipun serba
kekurangan. Di usia ku yang masih kecil, akupun mencoba maklum dengan kondisi
keluarga ku.
Aku
memang terlahir dalam sebuah keluarga yang sederhana, ibu ku seorang guru di
sebuah Taman Kanak-Kanak dan Ayah hanya bekerja serabutan. Walaupun ibuku
seorang PNS bukan berarti orang kaya seperti yang sering dianggap oleh
tetangga-tetangga ku.
Sering
sekali kala pagi hari aku berangkat sekolah, aku meminta uang jajan pada ayah. Ayah
dengan susah payah menjelaskan tak memiliki sepeser pun untuk uang jajanku.
Ketika ayah ku berkata seperti ini, aku sudah paham, terpaksa aku harus memakai
uang tabungan ku dulu. Di lain hari, kadang kala ayah memiliki uang, itupun
hanya cukup untuk membeli satu bungkus mie, minumnya terpaksa ku bawa dari
rumah.
Rasa
pahitnya kehidupan juga pernah kurasakan, saat dua hari keluarga kami terpaksa
menahan lapar karena memang sudah tak ada sebutir beras pun untuk dimasak. Di
lain hari, terkadang aku hanya makan dengan sepiring nasi berisi lauk ikan
asin. Namun semua terasa nikmat saat kekosongan perut terpenuhi.
Dibalik
semua kisah pilu itu tentu tak salamanya seperti itu, aku tetaplah anak yang
periang. Tak pernah nampak diwajah kami saat-saat masa kelaparan itu terjadi.
Kami selalu mencoba sabar melewatinya karena kami percaya akan ada hari esok
yang lebih bahagia.
Hari ini aku melihat mereka-mereka
yang dulu sempat ku irikan dengan hamburan kekayaan mereka bukanlah siapa-siapa
kecuali mereka yang merasa cukup. Dan mereka yang tak merasa cukup tumbuh
menjadi anak yang sombong, sok kaya, dan berjalan tak tentu arah.
Hari ini, aku telah
melihat semua keajaiban bersyukur itu. Semua kesabaran itu mengantarkan kami
pada kebahagian. Aku sadar orang kaya itu, bukanlah orang yang memiliki banyak
uang, tetapi mereka yang merasa cukup dengan apapun yang mereka miliki. Orang
miskin bukanlah orang yang tak memiliki apa-apa, tetapi mereka yang memilki
segalanya namun tak pernah merasa cukup.
Mari kawan bersyukur
atas semua karunia yang diberikan Illahi..
Rahmat yang datang tak
henti-henti..
Ya Allah Ya Rahman Ya
Rahim !
Alhamdulillah..
Monday, 30/06/14
0 komentar:
Posting Komentar