Jumat, 10 Agustus 2012

Malam hari sepulang tarawih, saya berbincang-bincang dengan seorang dokter. Dokter adalah profesi yang sangat dielu-elukan oleh sebagian besar orang. Dokter mempunyai tugas mulia untuk membantu mengobati kita.
Saya sebut saja dokter ini, dr. Aminah, beliau sudah 5 tahun menjadi dokter. Saya bertanya tentang suka duka menjadi eorang dokter.
“Ada rasa bahagia jika kita berhasil membantu seseorang untuk sembuh. Seorang dokter tidak hanya bertugas menyuntik dan memberi obat, tetapi juga harus memotivasi pasiennya untuk sembuh, dan bangkit dari cobaan”, tutur beliau.
Saya lanjut bertanya,”Lalu adakah dukanya menjadi dokter?”
Beliau tersenyum,”Tentu, semua profesi memiliki suka duka, saya sangat berhati-hati dalam membantu penyembuhan pasien, saya tidak ingin ada kesalahan obat, dan lain sebagainya. Pernah suatu ketika saya mendapat pasien seorang bayi berusia 6 bulan, miris sekali, inilah tugas seorang dokter sebenarnya, dengan tangan mulianya seorang dokter menyentuh hatinya untuk menolong”.
“Saya bahkan juga sangat miris jika ada yang mengatakan dokter hanya bertugas memberi obat, kemudian menerima uang, bukan hanya itu saya katakan!”
Beliau melanjutkan, “Dokter harus bekerja dari hati, mengeluarkan sekuat tenaga membantu pasien. Sebenarnya semua orang bisa menjadi dokter. Mindset orang Indonesia harus diubah. Dokter bukan hanya orang yang berseragam putih. Tapi orang yang berusaha membantu sepenuh hati, walaupun hanya satu orang yang kita tolong. Bahkan seorang petani bisa dikatakan seorang dokter karena dia telah menyediakan beras untuk ratusan orang agar bisa bertahan hidup, apalagi jika padi yang ditanam adalah padi organik, Petani yang berhasil!”
Beliau mengakhiri ceritanya dengan sebuah nasihat, “Nak, Jadilah orang yang berguna bagi orang lain apapun bidang yang kamu geluti. Tidak harus menjadi dokter untuk membantu orang banyak. Apapun profesi kita, stay be the best!”

Tagged:

1 komentar: